Bermain Cantik Sebagai Satu Tim
Kalangan Sendiri

Bermain Cantik Sebagai Satu Tim

Puji Astuti Official Writer
      1733

Ayat Renungan: 

Filipi 2:4, “dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” 

Jika Anda melihat pertandingan sepakbola, kita akan melihat betapa pentingnya kerjasama dalam sebuah tim. Mereka memiliki tujuan yang sama, dan memainkan perannya sebaik mungkin untuk mencapai tujuan yaitu mencetak gol ke gawang lawan.  

Penjaga gawang posisinya sama pentingnya dengan yang diposisi penyerang, demikian juga mereka yang bertugas untuk membuka peluang di daerah lawan. Sekalipun bukan mereka yang mencetak gol, namun seluruh tim bersukacita ketika hal itu terjadi.  

Sebagai sebuah keluarga, dan juga gereja Tuhan seharusnya kita memiliki prinsip dan pola pikir yang sama. Tidak bisa sebuah keluarga memiliki tujuannya sendiri-sendiri, namun harus memiliki kesepakatan baik suami dan isteri, maupun anak dan orangtua. Sehingga ketika tujuan itu telah ditentukan bersama, masing-masing dapat melakukan bagiannya dengan semangat dan sukacita. Pada akhirnya, kemenangan satu orang menjadi kemenangan seluruh keluarga.  

Sama seperti dalam permainan sepakbola yang juga harus kita terapkan dalam kehidupan ini, yaitu tidak egois atau mementingkan dirinya sendiri. Seorang tim player yang hebat adalah orang yang mau merendahkan hatinya untuk kepentingan bersama. Jika dalam sebuah tim ada seseorang yang ingin terlihat mencolok, maka bisa dipastikan bahwa tim tersebut tidak bisa bekerja sama dengan efektif.  

Bukankah hal yang sama juga berlaku dalam kehidupan ini? Baik di keluarga atau pelayanan di sebuah gereja, kita harus belajar merendahkan hati dan menganggap orang lain lebih utama dari dirinya sendiri. Tidak mencari kepentingan kita sendiri, tapi belajar untuk menolong orang lain memenuhi kebutuhannya. Itulah sebuah kerjasama tim.  

Tidak mudah memang, sebagai manusia keinginan daging kita pasti ingin diutamakan, ingin dilayani dan yang menonjol. Tapi mari kita mengikuti nasihat dari Tuhan Yesus dalam Markus 10:42-44 ini: 

Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya."

Mari kita bermain cantik dalam pertandingan iman kita, saling melayani dan mengutamakan yang lain daripada diri kita sendiri. Kita percaya, saat kita belajar untuk merendahkan hati dan diri kita di hadapan Tuhan, maka kemuliaan Tuhan itu akan dinyatakan dan tujuan Ilahi itu akan tercapai. Saat itulah kita akan bersukacita bersama sebagai satu tubuh dan satu keluarga. Tuhan memberkati.  

Action : Buat daftar apa yang ingin Anda lakukan untuk anggota keluargamu sebagai bentuk dari melayani dan mendahulukan kepentingannya daripada kepentingan Anda sendiri.  

Ayat Hafalan : Lukas 11:17, Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka o  lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh.” 

Ikuti Kami